Home > Kesehatan > Demam Berdarah

Demam Berdarah


Musim hujan telah datang, dan karena ulah manusia sendiri, hujan tersebut juga membawa beberapa masalah bagi rakyat Indonesia, salah satunya adalah penyebaran penyakit Demam Berdarah.
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Nyamuk ini biasa menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko besar terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh.
Semakin tahun kasus penduduk yang terserang Demam Berdarah semakin meningkat. Oleh karena itu sudah seharusnya sejak dini kita memperhatikan permasalahan tersebut supaya diri kita, keluarga ataupun tetangga-tetangga kita tidak sampai terkena penyakit ini.

Pencegahan
Pencegahan penyakit Demam Berdarah sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu :

1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
Sebagai contoh:
Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu.
Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali.
Menutup dengan rapat tempat penampungan air.
Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain sebagainya.

2. Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14).

3. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan:
Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air- seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam Berdarah adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3M Plus”, yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.

Gejala
Namun ada baiknya juga untuk kita mengetahui gejala-gejala yang sering muncul karena penyakit ini.
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C)
2. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
3. Hepatomegali (pembesaran hati).
4. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
5. Trombositopeni, pada hari ke 3 – 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 /mm³.
6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
7. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.
8. Pendarahan pada hidung dan gusi.
9. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Dan apabila salah satu anggota keluarga kita ada yang telah terjangkiti penyakit Demam berdarah, maka segara lakukan langkah pengobatan.

Pengobatan
Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara:

• Penggantian cairan tubuh.
• Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter –2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
• Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.

Mari kita galakkan program 3M.
Mencegah lebih baik daripada mengobati.

  1. February 24, 2011 at 5:10 am

    waspadalah waspadalah

  1. No trackbacks yet.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: