Momen Tak Terlupakan Bersama Sepeda
Berbicara mengenai sepeda, bagi saya sama saja dengan membongkar sebuah rahasia kelam yang sangat ingin saya pendam selamanya. Tetapi saya berpikir ulang bahwa itu bukanlah sebuah aib yang harus ditutupi dan kebetulan sekali saya menemukan kompetisi blog mengenai pengalaman bersepeda. Jadi saya berpikir inilah saat yang tepat untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman yang mungkin bernasib sama dengan saya. Dan siapa tahu saya juga dapet hadiahnya.
Baiklah, rahasia kelam yang ingin saya rahasiakan selamanya itu adalah, saya baru bisa naik sepeda ketika kelas 1 SMA. Ya, ketika kelas 1 SMA, benar-benar memalukan, seorang laki-laki baru bisa naik sepeda ketika menginjak usia 15 tahunan? Apa kata dunia?
Hal ini karena ketika SD dulu saya selalu menolak ketika diajari naik sepeda. Entah kenapa saya menolak, mungkin karena waktu kecil dulu saya pernah terjatuh dari sepeda dan menangis (saya masih ingat), sehingga secara tidak sadar ada rasa takut yang timbul dan menghambat saya. Hal ini terus berlanjut hingga SMP. Mungkin pada saat SMP dulu, bukan rasa takut lagi yang menjadi penghambat, menurut saya rasa malulah yang lebih menjadi penghambat.
Namun akhirnya ketika SMA, saya memberanikan diri belajar naik sepeda. Ditemani Ayah, saya belajar sepeda di samping jalan tol yang sepi orang. Ternyata belajar sepeda itu gampang-gampang susah, tapi dalam hitungan menit saya sudah dapat keseimbangannya. Namun saya belum bisa mengendalikan sepeda dengan sempurna. Walaupun baru bisa naik sepeda, saya PD bersepeda ke pusat kota yang berjarak sekitar 6km dari rumah. Dan sudah dapat diduga, karena kurangnya jam terbang, saya pernah jatuh, nabrak orang, nyeruduk truk dan dan lain sebagainya. Tapi saya tidak jera dan saya menemukan sebuah kesenangan tersendiri dengan bersepeda.
Hal yang paling berkesan mengenai sepeda tentunya ketika suatu sore saya bersepeda ria, entah kenapa tiba-tiba saya ingin berkunjung ke rumah teman saya yang berjarak sekitar 10km dari rumah. Sekalian mau pinjam sepatu bola buat kompetisi sepakbola SMA. Sesampai di rumah teman dan mengobrol sebentar, saya pun pamit pulang. Namun di tengah jalan hujan turun dengan lebatnya. Akhirnya saya memacu sepeda menerjang hujan, hingga sampai di pertigaan saya sukses tersungkur karena melewati lubang yang tersamar genangan air.
Akibatnya sendal jepit saya putus, tak hanya itu, as stang sepeda jadi longgar, jadi sepeda saya tidak bisa belok kiri-kanan. Kemudian saya mencari bengkel untuk memperbaiki sepeda, akhirnya saya mendapatkan bengkel atau lebih tepatnya tukang tambal ban yang bisa memperbaiki sepeda saya dan baiknya saya tidak perlu bayar, baik sekali si bapaknya ya. Mungkin beliau prihatin melihat saya yang sudah basah kuyup lagi nyeker itu.
Hari sudah semakin gelap dan saya melanjutkan perjalanan menuju rumah. Karena sudah gelap saya memacu sepeda dengan kencang hingga akhirnya saya menabrak sepeda motor yang sedang menyebrang. Krak!! saya terpental dan entah kayaknya body sepeda motor orang tersebut ada yang retak. Untung si bapak tidak minta ganti rugi. Fyiuh.. sempat syok juga, akhirnya saya jadi lebih berhati-hati.
Hujan semakin deras dan akhirnya saya sudah semakin dekat dengan rumah. Tetapi penderitaan belum berakhir. Sungguh tak dinyana sepatu bola teman saya salah satunya ada yang jatuh! Arrrghh!!! ternyata tak kreseknya bolong, mungkin karena tabrakan dengan sepeda motor tadi. Akhirnya saya harus balik arah menyusuri jalan yang tadi saya lewati, untunglah sepatunya jatuh tidak terlalu jauh. Dan akhirnya saya selamat sampai di rumah. Fyiuh… Benar-benar hari yang tidak akan pernah saya lupakan selamanya.
Oya, sebelum membuat artikel ini saya googling dulu mengenai belajar sepeda. Ternyata ada juga yang baru bisa naik sepeda ketika sudah berumur dan bahkan ada yang masih belum bisa. Saya ingin mengatakan bahwa belum terlambat untuk belajar naik sepeda. Jika ada kemauan, semua orang pasti bisa naik sepeda. Hilangkan rasa takut dan terutama rasa malu. Tidak ada yang salah dengan belajar naik sepeda.
Bersepeda bisa membuat tubuh menjadi sehat, mengurangi polusi, dan tentu saja bisa menambah teman dengan banyaknya komunitas-komunitas sepeda saat ini. Jadi hilangkan rasa malu anda, buang semua alasan-alasan yang anda buat untuk menghambat anda. Bersepedalah dan temukan pengalaman baru bersama sepeda.
Salam Takzim
Terima kasih sahabat, atas partisipasinya memeriahkan acara di Humberqu. Artikelnya lansung saya serahkan ke dewan juri ya
Salam Takzim Batavusqu
Atas permintaan MAs Isro saya minta ijin menjemput artikelnya.
Trims,
Salam hangat selalu 🙂
terimaksih ats artikelnya..dan.kunjungi website ku juga ya…
Salam takzim balik, bang. 🙂
Okeh, ane tunggu informasi selanjutnya, bang. Salam Sepedah. hehehe
Okeh, salam hangat juga, bang. 🙂
Oke, bang. Menuju TEKAPE. 😀
wah, seru juga juga pengalamannya …
tapi gak kapok khan ?
kapok? enggak lah, mas. Saya ini tahan banting loh. Beneran gak bohong.
hehehe
ada lomba penulisan ttg pengalaman bersepeda ya……. baru tahu dan dah telat ya.
Di jogja sering terdengar tuh mas, mahasiswa baru di jogja belum bisa bersepeda, maklum di tempat asalnya -utamanya di gunung, pedalaman- tidak ada arena yang bisa untuk bersepeda.
kalau tau hal seperti itu kita bisa jadi lebih bersyukur ya, karena kita memiliki fasilitas dan sarana yang memadai untuk bersepeda. 🙂
Ada-ada saja, bagus deh Dapatkan informasi lowongan pekerjaan terbaru di informasi lowongan kerja
gambarnya keren abizz
gambare iki kepleset opo tibo mas sepedae
sangar ngunu
😀
Ilustrasi yang dipake mantep banget, Gan.
Keep posting yak!
Emoticonnya asik banget, di blogger saya nggak bisa dipasang (:hammer:)
Salam kenal yak.
thx, gan. masih bingung nih mau posting apaan, kebanyakan blog malah bingung ngapdet nya. :hammer:
salam kenal juga 🙂
weeehhh seru nih kisah nya
lanjutkan!